Keberhasilan bukanlah sesuatu yang datang dengan sendirinya. Ia tidak bisa diperoleh dengan hanya berharap atau bermimpi. Keberhasilan dimulai dari tindakan nyata yang diambil untuk mencapainya.
Ada pepatah yang mengatakan “Tidak ada gunanya bermimpi jika Anda tidak berusaha.” Jadi, jika Anda ingin sukses, Anda perlu bergerak. Lakukan hal-hal yang harus dilakukan, dorong diri Anda keluar dari zona nyaman, dan lakukan apa yang jarang orang lain lakukan. Itu adalah langkah pertama menuju kesuksesan.
Seperti yang sudah digambarkan oleh Edison, “Keberhasilan adalah 1% inspirasi, 99% keringat.” Kerja keras adalah salah satu kunci untuk mencapai tujuan dan meraih sukses. Tanpa usaha yang sungguh-sungguh, mimpi dan harapan tidak akan pernah terwujud.
Ketika Anda berkomitmen untuk bekerja keras, Anda tidak hanya meningkatkan peluang kesuksesan, tetapi juga mengembangkan disiplin, ketahanan, dan kemampuan untuk menghadapi tantangan dengan kepala tegak. Istilah “Kerja keras membayar” bukanlah sekadar frase yang dilemparkan begitu saja. Ia memiliki makna yang dalam dan benar.
Ketekunan adalah kualitas yang istimewa. Itu adalah kekuatan yang memungkinkan seseorang untuk terus maju meskipun menghadapi rintangan dan kegagalan. Tanpa ketekunan, kesuksesan hanya akan menjadi khayalan belaka.
Seperti yang dikatakan oleh Calvin Coolidge, “Tidak ada sesuatu yang bisa menggantikan daya tahan, tidak ada yang bisa mengalahkan ketekunan. Kerja keras, kerja cerdas, dan tekad adalah kombinasi yang luar biasa.” Ketekunan memberikan energi dan motivasi untuk melanjutkan perjalanan menuju tujuan yang ditetapkan.
Ada momen dalam hidup ketika keberuntungan berperan penting dalam kesuksesan seseorang. Namun, penting untuk diingat bahwa keberuntungan bukanlah satu-satunya faktor penentu. Keberuntungan sendiri tidak akan membawa Anda ke puncak keberhasilan jika Anda tidak berusaha dan tetap gigih.
Keberuntungan seringkali merupakan hasil dari persiapan dan kesempatan yang diambil dengan bijak. Ketika Anda bekerja keras dan berkomitmen untuk tujuan Anda, Anda meningkatkan peluang Anda untuk “beruntung”. Ketekunan dan ketekunan Anda akan membantu Anda memaksimalkan setiap kesempatan yang datang, sehingga meningkatkan peluang Anda untuk mencapai keberhasilan besar.
Akhir-akhir ini melihat review dari teman-teman mengenai film “ Joker ” yang sedang menjadi buah bibir masyarakat. Di dalam film itu di ceritakan bagaimana seseorang yang tadi nya baik dan akhir nya menjadi orang jahat karena perlakuan orang terhadap diri nya. Sehingga muncul sebuah " Tag line “ Orang Jahat terlahir dari orang baik yang tersakiti.
Sekilas kita melihat dan setuju dengan kata-kata Tag line tersebut, kita mempunyai suatu “ Pembenaran ” ( Bukan Kebenaran ). Bahwa kita boleh-boleh saja Jadi orang Jahat, kalau kita sering di sakiti oleh orang-orang di sekitar kita.
Ketika saya membaca Tagline tersebut, saya sempat merenung , Apakah benar kita boleh menjadi Jahat, dengan alas an karena kita sering disakiti oleh orang lain? Seketika, saya ingat dengan apa yang sering saya sharing kan di kelas-kelas pemberdayaan diri. Bahwa rumus kehidupan untuk mendapatkan Hasil yang Baik ( Good Result ) maka kita perlu melakukan ini :
( “ Event “ X “ Response”) = “ Result ”
Sebagai manusia kita tidak pernah bisa mengatur apa saja yang akan terjadi dengan diri kita ( Event ). Pasti nya setiap dari kita selalu mengharapkan bahwa kita mengalami hal-hal atau kejadian ( Event ) yang menyenangkan saja bukan? Tetapi apakah di dalam hidup ini kita bisa mengontrol dan memilih untuk hanya mau mengalami kejadian-kejadian ( Event ) yang baik-baik saja ?
Saya merefleksikan, di dalam hidup saya banyak sekali kejadian-kejadian ( Event) yang tidak enak, dan bahkan cukup menyakitkan dan pernah hadir di kehidupan. Saya pernah disakiti orang terdekat, di khianati, di tipu dan bahkan di “tusuk” dalam politik kantor berkali-kali. Saya pernah “terluka” berkali-kali di dalam hidup ini.
Akan tetapi yang menjadi hal penting untuk mendapatkan hasil kehidupan yang baik ( Result), adalah bagaimana kita memberi “ Response “ di dalam kehidupan ini. Kita boleh saja mengalami kejadian-kejadian pahit dalam kehidupan ini. Tetapi apabila kita mempunyai “ Response” yang benar dalam kehidupan , maka saya sangat percaya bahwa “ Result” nya akan tetap baik walaupun “ Event “ tersebut merupakan sesuatu yang tidak baik. Karena sesungguh nya hanya “ Response” diri inilah yang bisa kita kontrol 100% menghadapi kejadian-kejadian ( Event ) di dalam hidup ini. Oleh sebab itu janganlah menggunakan Event yang tidak baik untuk di jadikan Alasan untuk menjadikan kita menjadi Orang Jahat.
Setelah selesai merenungi Tagline Joker, terdengar sayup-sayup suara di dalam keheningan ini yang berkata :
“ Tetaplah menjadi Baik, Jika beruntung kamu akan menemukan orang Baik, Jika tidak kamu akan di temukan orang Baik”.
Apakah kalian masih mau menjadi orang “Jahat” karena sering di sakiti ? Atau kalian tetap mau menjadi orang Baik walaupun pernah disakiti? Semua kembali kepada “Response” kita masing-masing.
Salam Cahaya,
Coach Sucipto Fu ( Mr Best )
Apabila sebuah sumur ditimba airnya setiap hari tidak akan pernah kering, karena selalu ada air di dalam nya..
Sebuah Selokan, akan mempunyai air yang Jernih, Apabila air nya selalu di Alirkan.
Apabila sumur jarang di timba, ketinggian air yang ada di dalam sumur itu tidak akan meningkat..
Dan Apabila air dibiarkan tergenang tanpa mengalir, maka air yang ada di Selokan akan menjadi Bau.
Inilah salah satu Hukum Alam yang tidak pernah berubah !
Di mana di dalam Semesta terdapat misteri yang bertujuan untuk selalu “Memberi” untuk menjaga keseimbangan Alam Semesta.
Sesungguhnya kehidupan kita juga sama & serupa dengan Sumur dan Selokan ini.
Banyak orang berpikir bahwa jika kita memberi apa yang kita miliki pasti kita akan hidup berkekurangan, namun faktanya adalah yang sebalik nya.
Tapi kalau kita mau belajar dari Sumur & Selokan ini, semakin banyak memberi akan semakin banyak air yang mengalir kembali kepadanya.
Dalam hal memberi kita tidak harus dalam bentuk selalu dalam bentuk Uang atau Materi .
Namun kita bisa memberi dalam bentuk apapun juga. Kasih Sayang, Doa, waktu dan Ilmu, juga merupakan bentuk pemberian.
Saat kita mengajarkan & memberi ilmu, maka dengan sendirinya kemampuan kita akan semakin meningkat..
Yang perlu diperhatikan adalah memberi dengan rasa Ikhlas dan Tulus. Karena apa yang datang dari “Hati” akan selalu dapat memberi “Arti”.
Jangan memberi karena ingin pujian semata atau karena ingin mendapat penghargaan.
Namun kita memberi karena dengan niat agar orang lain juga bisa hidup lebih baik lagi.
Blessed to Bless. Biarlah kita memberi karena kita juga sudah diberkati oleh Tuhan. Jadilah sebuah “Sumur” atau “Selokan” yang memberikan aliran berkat kepada sesama umat Manusia.
Pada saat kita memberi maka kita akan dapat kebahagian yang sejati .
Bill Gate pernah mengatakan : “Giving is the True Having” . Memberi adalah arti dari memiliki yang sesungguh nya.
Niscaya inilah sebenarnya kebahagiaan sejati tersebut. !
Salam Cahaya,
Coach Sucipto Fu ( Mr Best )
Kata-kata tersebut sangat memberi sebuah inspirasi yang sangat dalam. Dalam kehidupan ini, sering kali kita mendapatakan masalah yang bertubi-tubi. Masalah demi masalah seakan menghantam kehidupan kita, sehingga banyak dari kita seakan tidak mempunyai pengharapan untuk tetap tegar dalam mengarungi badai kehidupan.
Terkadang kita sering melihat, betapa nikmat nya kalau hidup tidak mempunyai masalah bukan ? atau ada beberapa orang yang kita lihat begitu sukses dalam kehidupan, sehingga seakan-akan mereka tidak mempunyai masalah dalam hidup. Padahal, kita musti mengetahui bahwa masalah ada untuk membuat kita menjadi lebih dewasa dalam kehidupan. Masalah merupakan “Cara Tuhan” untuk memproses karakter seseorang. Kalau kita menolak masalah ,bukan kah kita menolak “Tuhan” untuk memproses karakter kita ?
Di dalam video tersebut kita dapat melihat sosok seorang wanita muda yang begitu gigih dalam menjalani lomba lari. Walaupun dia terjatuh, namun dia tetap gigih untuk tetap menyelesaikan pertandingan tersebut dengan tetap merangkak sampai garis akhir.
Apa yang membuat sang wanita muda itu begitu gigih dalam menyelesaikan lomba lari tersebut ? Saya sempat merenung dan mereflesikan dengan dalam. Dan saya menemukan 3 kunci insiprasi melalui kehidupan wanita tersebut:
1) Kekuatan dari Misi : Dia tahu bahwa dia mempunyai sebuah “Misi”, yakni menyelesaikan pertandingan dengan baik. Sehingga walaupun dia terjatuh , itu tidak mengurungkan niat nya untuk berhenti.
2) Kekuatan Pengharapan : Dia bisa saja berhenti dan tidak melanjutkan untuk bertanding. Namun , dia tahu benar bahwa dia masih ada pengharapan untuk menyelesaikan pertandingan ini , walaupun hanya dengan merangkak. Dan dia sadar teman nya masih menunggu penuh pengharapan untuk kedatangan nya.
3) Kekuatan Persistensi : Dia tahu bahwa pada saat dia menyerah , maka dia dan team akan pasti kalah. Namun dengan tidak menyerah dia tahu ,paling tidak dia dapat menyelesaikan pertandingan dengan baik.
Saat masalah yang berat datang dalam kehidupan kita, apa yang kita lakukan ? Apakah kita mempunyai Misi, Pengharapan dan Persistensi dalam menjalani kehidupan kita ?
Salam Cahaya,
Coach Sucipto Fu ( Mr Best )